PENTINGNYA ANTERNATAL CARE PADA IBU HAMIL
OLEH
KELOMPOK
7
Nurul
Abshaari
Dosen
Pembimbing : NOV
RIA
HESTI S.SiT
STIKES
MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN
AKADEMIK 2015/ 2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “PENTINGNYA
PEMERIKSAAN KEHAMILAN”. Dalam makalah ini penulis merangkum apa-apa saja
pemeriksaan yang dilakukan selama hamil dan kegunaannya . Penulis sangat
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki banyak
keterbatasan ,sehingga jika pembaca menemukan kekurangan atau kekeliruan dengan
hati terbuka penulis menerima salam dan kritik yang membangun.
Akhirnya ,penulis ucapkan selamat membaca,semoga kita dapat memanfaatkan
makalah ini bersama-sama,dengan dasar itikad yang baik untuk
mengimplementasikannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Padang, 1 Mai 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BabI
Pendahuluan ……………………………………………………………………………………..
BabII
: Pembahasan ………………………………………………………………………………………..
BabIII
: Penutup ………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kehamilan dengan rutin
merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh ibu yang sedang hamil agar
merka dapat mejalankan kehamilannya dengan normal dan janin yang dikandungnya
dalam keadaan baik .Maka dari itu perlunya pengawasan dan pendidikan yang
diberikan oleh seorang petugas kesehatan kepada ibu hamil.Di dalam pemeriksaan
kehamilan petugas kesehatan mengarahkan dan memberikan informasi tentang
hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu hamil agar janin nya tetap sehat dan
terjadi kelahiran normal bagi bayi.
Dengan
memberikan asuhan antenatal care yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu.Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.Resiko yang timbul dalam
kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal
secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
- TUJUAN
1.Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan
peserta dapat memahami tentang pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil.
2.Tujuan Khusus
l Mengetahui defenisi dari pemeriksaan
kehamilan
l Mengetahui perlunya pemeriksaan
kehamilan secara berkala
l Mengetahui manfaat pemeriksaan
kehamilan
l Mengetahui jadwal pemeriksaan
kehamilan
l Mengetahuipemeriksaaan apa saja yang
dilakukan
l Mengetahui 10 T dalam pemeriksaan kehamilan
3.MANFAAT
1.Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat
mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2 Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan.
BAB II
ISI
- PENGERTIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan
kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari
awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin
agar tercapai kehamilan yang optimal.
Pelayanan
antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk
menjaga kesehatan ibu dan janinnya dalam mencapai beberapa sasaran utama yaitu
untuk mencegah dan mengatasi masalah kehamilan, untuk membantu masalah gizi,
masalah social dan untuk memberikan pendidikan penyuluhan dalam masalah
persalinan dan nifas, cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa hamil,
membantu wanita hamil dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi dan
juga penyuluhan tentang KB serta meningkatkan kesadaran mereka tentang
kemungkinan adanya resti atau komplikasi dalam kehamilan dan persalinan. Cara
mengenalinya harus sedini mungkin sehingga dapat dilakukan upaya penanggulangannya
sedini mungkin juga.
- PERLUNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA BERKALA
Periksa kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali, yaitu
- pada umur kehamilan 1-3 bulan sebanyak 1 kali
- pada umur kehamilan 4-6 bulan sebanyak 1 kali
- pada umur kehamilan 7-9 bulan sebanyak 2 kali
Tempat pemeriksaan ibu hamil di posyandu, puskesmas, bidan dan rumah
bersalin.Selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau, agar bila ada
penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang
memadai.Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan
secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda.Makin tinggi resiko kehamilan
yang dipunyai oleh ibu maka makin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksaan
kehamilan lebih sering.
Pada saat kehamilan, ibu dapat memperoleh pengetahuan mengenai kehamilannya,
serta menyampaikan keluhan yang dirasakan ibu kepada petugas tenaga kesehatan.
Selain itu pada saat ibu memeriksakan kehamilan ibu juga mendapat tablet Zat
besi, imunisasi TT dua kali selama kehamilan dan pemberian multivitamin.
3. TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
4. Tujuan Dari Antenatal Care
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara
umum, kebidanan dan pembedahanmisalnya :
·
Hipertensi dalam kehamilan
·
Diabetes dalam kehamilan
·
Anemia
·
Janin dengan berat badan rendah
·
Kehamilan anggur
·
Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
·
Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi
saluran kemih dll
4. Mempersiapkan persalinan cukup
bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga
dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
5. Tujuan khusus adalah
Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan,persalinan,dan nifas.
Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin
diderita sedini mungkin.
Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari
dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
- JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan minimal
dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
- Pemeriksaan kehamilan pertama
yaitu pemeriksaan kehamilan saat
usia kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya ibu tidak menyadari kehamilan
saat awal masa kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar kunjungan pertama
kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan < 12 minggu. Pemeriksaan
kehamilan ini cukup dilakukan sekali dan mungkin berlangsung 30-40 menit.
Selama masa kehamilan, anda akan
mendapatkan perawatan secara teratur, baik melalui bagian kebidanan di rumah
sakit, dokter umum, atau bidan. Semua ini untuk memastikan bahwa anda dan bayi
anda dalam keadaan sehat dan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat
masalah berkenaan dengan kandungan anda.Inilah waktunya mendapatkan jawaban
bagi segala macam pertanyaan atau kekhawatiran dan mendiskusikan rencana bagi
kelahiran bayi anda.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester
pertama kalinya anda akan diperiksa :
- Riwayat kesehatan, , seperti : penyakit yang sedang atau pernah di derita, apakah ada penyakit keturunan, apakah pernah menjalani operasi
- Periode menstruasi, seperti : tanggal, lama serta banyaknya haid terakhir dan juga siklus haid. Bidan atau dokter ingin mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir anda, untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan dilahirkan.
- Pemeriksaan fisik secara umum , head too toe tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan fisik lainnya.
- Bagaimana kehamilan yang lalu, seperti : Apakah pernah terjadi komplikasi dalam kehamilan sebelumnya seperti keguguran, kelahiran prematur, atau pre-eklampsia? dan Apakah anda pernah melahirkan bayi abnormal, sebagai contoh spina bifida ?
- Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim anda.
- Pemeriksaan laboratorium, seperti Hb
Bila terdapat kelainan atau
komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan laboratorium maka sebaiknya dirujuk ke
dokter spesialis kandungan.Bila tidak terdapat kelainan maka pemeriksaan
kehamilan tetap dapat dilakukan di bidan atau puskesmas.
- Pemeriksaan kehamilan kedua
Yaitu pemeriksaan kehamilan saat
usia kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum
usia kehamilan mencapai 26 minggu.
Pemeriksaan yang akan dilakukan
adalah :
- Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan dalam bila pada kunjungan pertama tidak dilakukan.
- Pemeriksaan laboratorium.
- Pemeriksaan kehamilan ketiga
yang dilakukan saat usia kehamilan
mencapai 32 minggu. dengan komposisi pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan
kedua yaitu :
- Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
- Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (pemeriksaan kandungan melalui perut) dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
- Pemeriksaan laboratorium.
- Pemeriksaan kehamilan keempat.
Ini merupakan pemeriksaan kehamilan
terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada
pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan :
- Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul, pergerakan janin, dan tanda kontraksi rahim.
- Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (menentukan letak janin dalam kandungan), dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
- Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama anda dinyatakan anemia.
- Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda akan mulai mendiskusikan pilihan persalinan yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan
- PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN DI DALAM KUNJUNGAN
Selama kunjungan, akan ada
pemeriksaan sebagai berikut:
- Berat : berat badan anda akan ditimbang. Mayoritas wanita bertambah berat badannya sebesar 10-12,5 kg selama kehamilan, kebanyakan terjadi setelah minggu ke-20. Normalnya 10-16,5 kg slama kehamilan
- Tinggi : tinggi anda akan diukur pada kunjungan pertama karena tinggi anda merupakan gambaran kasar mengenai ukuran luas panggul anda.
- Pemeriksaan fisik menyeluruh – dokter akan mengecek jantung dan paru-paru anda dan memastikan bahwa secara umum anda berada dalam keadaan sehat.
- Air seni – anda akan diminta menyerahkan contoh air seni anda setiap kali mengadakan kunjungan. Contoh air seni ini akan digunakan untuk mengecek beberapa hal termasuk :
- Gula : sebagian wanita menderita sejenis diabetes selama masa kehamilan yang dikenal sebagai ‘diabetes gestasional’ yang biasanya dapat dikontrol lewat perubahan diet dan, kemungkinan, insulin. Kondisi ini biasanya hilang begitu sang bayi lahir;
- Protein, atau ‘albumin’ dalam air seni anda dapat menunjukkan apakah ada infeksi yang memerlukan perawatan. Kadar protein juga dapat menjadi pertanda hipertensi (tekanan darah tinggi) akibat kehamilan.
- Tekanan darah : tekanan darah anda akan diukur setiap kali kunjungan. Kenaikan tekanan darah pada akhir-akhir masa kehamilan dapat menjadi pertanda pre-eklampsia.
Tes darah
Anda akan ditawari untuk melakukan
pemeriksaan darah untuk memeriksa
- Golongan darah anda
- Apakah darah anda mempunyai rhesus negatif atau positif – sebagian kecil ibu memiliki rhesus negatif. Sebagian ibu yang rhesus negatif akan memerlukan suntikan setelah kelahiran bayi pertama mereka untuk melindungi bayi berikutnya dari anemia.
- Apakah anda penderita anemia : jika anda penderita anemia, anda mungkin akan diberi tablet besi dan asam folat. Pada pemriksaan darah pasien dinilai anemia atau tidak dengan melakukan tes HB.
Hasil pemeriksaan HB dengan dengan
sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
- HB 11 gr % Tidak anemia
- 9 – 10 gr % Anemia ringan
- 7 – 8 gr % Anemia sedang
- < 7 gr % Anemia berat
- Daya tahan tubuh anda terhadap rubela (campak Jerman) : jika anda mendapat rubela di awal-awal masa kehamilan, penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi bayi dalam kandungan anda.
- Sifilis : deteksi dan perawatan sedini mungkin bagi wanita penderita penyakit yang ditularkan lewat hubungan seks ini merupakan sesuatu yang vital.
- Hepatitis B – ini merupakan virus yang menyebabkan penyakit hati dan dapat menular pada bayi. Sang bayi dapat diimunisasi pada saat lahir untuk mencegah penularan.
Tes Khusus
Sejumlah tes mungkin akan ditawarkan
pada kunjungan pertama anda. Bicarakan alasan tes tersebut dengan bidan atau
dokter anda sehingga anda dapat menentukan pilihan apakah harus melakukan tes
tersebut atau tidak berdasarkan informasi lengkap.Mintalah dokter atau bidan
anda menerangkan hasil tes tersebut jika anda memutuskan untuk menjalaninya.
- Tes darah HIV : HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS. Jika anda berpendapat bahwa anda berada dalam risiko mendapat HIV, mintalah pada dokter atau bidan anda kesempatan untuk membahas tes HIV dan konseling. Jika anda positif mengidap HIV, anda bisa berkonsultasi dengan organisasi yang berhubungan dengan wanita dan HIV serta AIDS.
- Penyakit anemia sel sabit dan talasemia : penyakit sel sabit merupakan sebuah kondisi darah yang terutama menyerang orang-orang Afrika dan India Barat serta, lebih jarang, orang-orang India, Timur Tengah, dan Mediterania. Talasemia, sebuah kondisi darah lainnya, terutama menyerang orang-orang Mediterania dan Asia.
- Pemeriksaan dalam : kadang-kadang, dokter menganggap perlu untuk melakukan pemeriksaan dalam.
- Apusan mulut rahim : anda akan ditawari sebuah tes apusan mulut rahim sekarang jika anda belum pernah melakukannya dalam tiga tahun terakhir. Tes ini mendeteksi perubahan awal pada bagian mulut rahim yang bisa menjadi kanker di kemudian hari jika tidak dirawat.
- Herpes : jika anda, atau pasangan anda, pernah menderita herpes pada organ reproduksi, atau anda mendapat serangan pertama selama masa kehamilan, beritahu dokter atau bidan anda. Hal ini penting karena herpes dapat berbahaya bagi bayi yang baru dilahirkan yang mungkin memerlukan perawatan khusus
- 10 STANDAR ANC
1.Timbang Berat Badan
Bila kita berkunjung ke tenaga
kesehatan baik itu dokter kebidanan dan kandungan atau pun seorang bidan pada
saat hamil maka yang pertama kali dilakukan adalah dengan pemeriksaan berat
badan ini (timbang badan).Tujuan pemeriksaan kehamilan ini adalah untuk
mengetahui peningkatan berat badan ibu hamil dalam setiap bulannya.Bila berat
badannya naik secara normal dan tidak ada peningkatan berat badan berlebihan
maka itu salah satu indikasi kehamilan sehat juga.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester
ketiga menyatakan ibu kurus memiliki kemungkinan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per
minggu mulai trimester kedua. Normalnya pertambahan berat badan selama
kehamilan yaitu 5-15 kg.
2.Ukur Lila (tentukan status gizi)
Untuk mengetahui status gizi ibu
hamil, haruslah dilakukan beberapa pengukuran. Bidan / dokter saat pemeriksaan
masa kehamilan akan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).Pengukuran
LILA dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun) dan ibu hamiluntuk
memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat kronis atau
sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan
dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan ketelitian
1 desimal (0,1 cm). Saat dilakukan pengukuran, ibuhamil pada
posisi berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu dan
ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang bersangkutan tidak
kidal.
Sebaliknya jika dia kidal,
pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil
bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot akibat aktivitas, bukan karena
penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri lumpuh, pengukuran dilakukan
pada lengan kanan.
Dengan pengukuran LILA dapat
digunakan untuk deteksi dini dan menapis risiko bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus untuk perempuan
Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut :
A. Jika LILA kurang dari 23,5
cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya kemungkinan
mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan berisiko lebih
tinggi melahirkan bayi BBLR.
B. Jika LILA sama atau lebih
dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan risiko
melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
3.Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi
dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan
tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg).Hal yang harus diwaspadai adalah
apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang
tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau
eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman
kematian bagi ibu dan janin / bayinya.Hal yang juga harus menjadi perhatian
adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan
pusing dan kurang istirahat.
4.Ukur TFU
Secara sederhana, bidan atau dokter
saat melaksanakan ANC pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan
dilakukan pemeriksaan abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung
di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk
menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan
janin selama masa kehamilan.
5.Hitung DJJ
Dalam melakukan pemeriksaan fisik
saat kehamilan, bidan / dokter akan melakukan suatu pemeriksaan untuk
menentukan posisi janin, terutama saat trimester III atau menjelang waktu
prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan denyut
jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung
janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali.
Pemeriksaan denyut jantung
janin harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin baru
dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Alat yang sering
digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung janin saat ini adalah
USG (Ultra Sono Grafi) dan Doppler USG ini aman untuk janin dan sang ibu.
6.Tentukan Presentasi Janin
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk
menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan
janin selama masa kehamilan.
7.Beri TT
Salah satu kebijakan pemerintah yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh
penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil
diantaranya:
- Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
- Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara
untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu
eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan tetanus neonatorum (bayi
berusia kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu
hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan
intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit).
Imunisasi TT sebaiknya diberikan
sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap.TT1 dapat
diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada
kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.Jarak pemberian (interval)
imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.
8.Pemeriksaan Laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang
dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan Hb untuk menilai status
anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak
trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi anemia akan dapat segera
diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit
lainnya saat kehamilan seperti darah tinggi/hipertensi dan kencing
manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes laboratorium lainnya seperti
tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin), kadar gula darah dan
urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan dan
bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit lain selama kehamilan. Sehingga
ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman dan sehat.
9.Beri Tablet Tambah Darah (tablet
besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia
(kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada
masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan
oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan
zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu
akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat
besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat
mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak,
kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia
pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan infeksi.
Defisiensi besi bukan satu-satunya
penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi
biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu
membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai salah satu
cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat
diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu
hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama
90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan
60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat.
1.Temu Wicara
Memberikan konsultasi atau melakukan
kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
a.Merujuk ke dokter untuk
konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
b.Melampirkan kartu kesehatan ibu
beserta surat rujukan
c.Meminta ibu untuk kembali setelah
konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu
dan bayi selama kehamilan
e. Memberikan asuhan Antenatal
(selama masa kehamilan)
f. Perencanaan dini jika tidak aman
melahirkan dirumah
g. Menyepakati diantara pengambil
keputusan dalam keluarga tentang rencanaproses kelahiran
h. Persiapan dan biaya persalinan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kehamilan merupakan periode sangat penting bagi ibu dan janinnya. Untuk itu
perlu sekali untuk ibu memeriksakan kehamilannya sedini mungkin
sekurang-kurangnya empat kali dalam masa kehamilan. Dengan pemeriksaan
kehamilan ibu hamil juga dapat menanyakan hal-hal yang ingin ibu ketahui dan
memberitahukan berbagai keluhan yang dirasakan ibu, serta dapat meminimalakn
komplikasi serta resiko yng mungkin akan terjadi saat persalinan.
SARAN
Setelah memahami dengan jelas
pentingnya pemeriksaan kehamilan, diharapkan para ibu hamil agar mau
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan setempat baik di POSYANDU,
PUSKESMAS, ataupun bidan dan rumah bersalin.
Manuaba, I.B.G. Pengantar Kuliah
Obstetri.EGC.Jakarta:2007
Prawiroharjo,Sarwono. Imu
Kebidanan.PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Jakarta,2009
J. Lenevo,Kenneth. Obstetri
Williams. EGC. Jakarta,2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar