MASALAH
GANGGUAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN UPAYA PENANGGULANGAN
·
Infertilitas
·
Seksual Transmitted Deseases (STD)/Infeksi Menular Seksual (PMS)
·
Gangguan haid
·
Pelvic Inflamatory Deseases (PID)
·
Unwanted pregnancy dan aborsi
INFERTILITAS
DEFINISI
Infertilitas
adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan
seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono,497).
Infertilitas
(kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan menghasilkan
keturunan (Elizbeth, 639).
Ketidaksuburan
(infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3
kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat
kontrasepsi jenis apapun (Djuwantono,2008, hal: 1).
Secara medis
infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak
setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertile sekunder
Berrti pasangan
suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum
mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3
kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
Penyebab infertilitas :
a. Suami memiliki system dan fungsi reproduksi
yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria
(spermatozoa) kedalam organ reproduksi istri
b. Istri memiliki system dan fungsi reproduksi
yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovarium).
(Djuwantono,2008,2)
Infertilitas tidak
semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan
bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%,
keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa
infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.
Berbagai gangguan yang memicu terjadinya
infertilitas antara lain :
a. Pada wanita
· Gangguan organ
reproduksi
1. Infeksi vagina sehingga
meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang
akan menghambat transportasi sperma ke vagina.
2. Kelainan pada serviks akibat
defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila
mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain
itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat
menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
3. Kelainan pada uterus, misalnya
diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma
uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk
perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang.
4. Kelainan tuba falopii akibat
infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga
ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
· Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal
seperti adanya hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki pengaruh
besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor cranial,
stress, dan pengguna obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi
hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormone ini. Maka
folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan ovulasi.
· Kegagalan
implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam
mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses
nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat
berkembang dan terjadilah abortus.
· Endometriosis
· Faktor
immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat
menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
· Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
b. Pria
Ada beberapa
kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:
· Abnormalitas
sperma; morfologi, motilitas
· Abnormalitas
ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
· Abnormalitas
ereksi
· Abnormalitas
cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
· Infeksi pada
saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan
pada obstruksi pada saluran genital
· Lingkungan; Radiasi,
obat-obatan anti kanker.
3. FAKTOR-FAKTOR
INFERTILITAS YANG SERING DITEMUKAN
Faktor-faktor yang
mempengaruhi infertilitas pasangan sangat tergantung pada keadaan local,
populasi dan diinvestigasi dan prosedur rujukan.
a. Faktor koitus pria
Riwayat dari
pasangan pria harus mencakup setiap kehamilan yang sebenarnya, setiap riwayat
infeksi saluran genital, misalnya prostates, pembedahan atau cidera pada
genital pria atau daerah inguinal, dan setiap paparan terhadap timbel,
cadmium,radiasi atau obat kematerapeutik. Kelebihan konsumsi alcohol atau rokok
atau paparan yang luar biasa terhadap panas lingkungan harus dicari.
b. Faktor ovulasi
Sebagian besar
wanita dengan haid teratur (setiap 22 – 35hari) mengalami ovulasi, terutama
kalau mereka mengalami miolimina prahaid (misalnya perubahan payudara, kembung,
dan perubahan suasana hati).
c. Faktor serviks
Selama beberapa
hari sebelum ovulasi, serviks menghasilkan lender encer yang banyak yang
bereksudasi keluar dari serviks untuk berkontak dengan ejakulat semen. Untuk
menilai kualitasnya, pasien harus diperiksa selama fase menjelang pra ovulasi
(hari ke-12 sampai 14 dari siklus 28 hari).
d. Faktor tuba-rahim
Penyumbatan tuba
dapat terjadi pada tiga lokasi: akhir fimbriae, pertengahan segmen, atau pada
istmus kornu. Penyumbatan fimbriae sajauh ini adalah yang banyak ditemukan.
Salpingitis yang sebelumnya dan penggunaan spiral adalah penyebab yang lazim,
meskipun sekitar separohnya tidak berkaitan dengan riwayat semacam itu.
Penyumbatan pertengahan segmen hamper selalu diakibatkan oleh sterilisasi tuba.
Penyumbatan semacam itu, bila tak ada riwayat ini, menunjukan tuberculosis.
Penyumbatan istmus kornu dapat bersifat bawaan atau akibat endometriosis,
adenomiosis tuba atau infeksi sebelumnya. Pada 90% kasus, penyumbatan terletak
pada istmus dekat tanduk (kornu) atau dapat melibatkan bagian dangkal dari
lumen tuba didalam dinding organ.
e. Faktor peritoneum
Laparoskopi dapat
menengali patologi yang tak disangka-sangka
sebelumnya pada 30 sampai 50% wanita dengan infertilitas yang tak dapat
diterangkan. Endometriosis adalah penemuan yang paling lazim. Perlekatan
perianeksa dapat ditemukan, yang dapat menjauhkan fimbriae dari permukaan
ovarium atau menjebak oosit yang dilepaskan.
(Cristina, 600-607)
4. PENATALAKSANAAN INFERTILITAS
A. Wanita
· Pengetahuan
tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat
untuk coital
· Pemberian terapi
obat, seperti
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang
disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh
.
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi
adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk
pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat
· GIFT ( gemete
intrafallopian transfer )
· Laparatomi dan
bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas
· Bedah plastic
misalnya penyatuan uterus bikonuate,
· Pengangkatan
tumor atau fibroid
· Eliminasi
vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi
B. Pria
o Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah
antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
o Agen antimikroba
o Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk
stimulasi kejantanan
o HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
o FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
o Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor
hipofisis atau hipotalamus
o Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi
subfertilitas idiopatik
o Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas
sperma
o Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang
terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana
yang panas dan ketat
o Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan
yang mengandung spermatisida.
5. PENCEGAHAN
INFERTILITAS
a. Berbagai macam infeksi
diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostate, buah zakar,
maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus
ditangani serius (Steven RB,1985).
b. Beberapa zat dapat meracuni
sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk rokok terhadap jumlah dan
kualitas sperma (Steven RB,1985).
c. Alcohol dalam jumlah banyak
dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone testosterone yang tentunya akan
menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985).
d. Berperilaku sehat
(Dewhurst,1997).
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / SEXUAL TRANSMITED
DISEASE’s
Penyakit menular
seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui perilaku seksual, seperti
hubungan seksual, oral sex, dan anal sex.
Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam yaitu : bakteri(contoh:sifilis, gonorrhea, Chlamydia), jamur (contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit (contoh : scabies).
Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam yaitu : bakteri(contoh:sifilis, gonorrhea, Chlamydia), jamur (contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit (contoh : scabies).
Beberapa penyakit
Menular seksual yang sering adalah :
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala menurunnya sistem
kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah diserang infeksi oportunistik (infeksi
yang disebabkan oleh kuman yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal
tidak terjadi) dan kanker dan biasanya berakhir dengan kematian.
HIV adalah sesorang yang telah terinfeksi viru
HIV tetapi belum menunjukkan gejala-gejala klinis, masih tampak sehat dan
seperti orang normal.
2. GONORE
Gonore atau Gonorrhea (bahasa Inggris) atau kencing nanah
adalah penyakit kelamin disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, yang
dapat menyerang pria maupun wanita. Penyakit ini sangat menular terutama
melalui hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. Penyakit ini menyerang
atau menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan
(melalui oral seksual), dan bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena
mengenai mata. Pada wanita gejalanya adalah terasa nyeri sewaktu bak (buang air
kecil) atau disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina
(vaginal discharge), demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran
telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang
dalam ketika berhubungan seksual. Jika tidak segera diobati akan menyebabkan
kemandulan. Pada pria gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan
beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah
dari penis (menurut wikipedia). Penyakit ini mengintai orang-orang yang
melakukan nikah kontrak dengan bergonta-ganti pasangan sexual. Meskipun
penyakit yang sangat mengerikan dan menular ini dapat diobati, pencegahan adalah
langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan yang paling utama adalah
tidak melakukan aktivitas sexual dengan bergonta-ganti pasangan
3. HERPES KELAMIN
Herpes kelamin atau herpes genitalis
adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (HSV), penyakit ini sangat menular dan mengifeksi daerah kelamin.
Gejala dari herpes disebut wabah. Dan biasanya muncul luka (bisul) di dekat
daerah di mana virus telah memasuki tubuh. Mereka berubah menjadi lepuh,
menjadi gatal dan menyakitkan, dan kemudian sembuh dan kemudian muncul kembali
jika ada faktor pemicunya. Kadang-kadang orang tidak tahu bahwa mereka memiliki
herpes karena mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala sangat ringan.
Penyakit ini dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan dan akan tetap akan
bermukim didalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus dalam
tubuh, dapat membantu mengurangi gejala, menurunkan wabah, dan menurunkan
resiko penularan virus kepada orang lain. Herpes genitalis umumnya menyerang
dan menyebabkan luka pada daerah genital Anda atau dubur, bokong, dan paha yang
dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks oral yang terinfeksi virus
ini. Virus dapat menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi baru lahir juga
dapat terinfeksi virus ini jika sang ibu mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di
dalam vagina.
4. INFEKSI JAMUR atau Candidiasis
Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau disebut juga infeksi
jamur, adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh jamur. Wanita
dewasa lebih rentan terserang infeksi jamur, jika pertumbuhan jamur melebihi
batas normal. Candida (jamur) selalu hadir dalam dan pada tubuh dalam jumlah
kecil. Namun, ketika ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika perubahan
tingkat keasaman normal vagina atau ketika perubahan keseimbangan hormon,
Candida dapat berkembang biak. Gejalanya pada wanita dapat berupa gatal pada
kelamin, perasaan terbakar, keputihan. Jika pada pria biasanya ruam gatal pada
penis. Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi kelamin lainnya,
sehingga sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika memiliki
gejala-gejala tersebut. Infeksi jamur pada kelamin dapat disembuhkan dengan krim
anti jamur. Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah infeksi jamur vagina:
- Mengenakan pakaian dalam dari katun
- Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon
- Gunakan kertas toilet putih nonparfum
- Menjaga kebersihan area genital
- Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital
- Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang
- Menggunakan pembalut yang bebas parfum
- Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon
- Gunakan kertas toilet putih nonparfum
- Menjaga kebersihan area genital
- Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital
- Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang
- Menggunakan pembalut yang bebas parfum
5. SIFILIS
Sifilis atau syphilis adalah menyakit
kelamin yang mengerikan berikutnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
spiroseta, Treponema pallidum. Menginfeksi daerah kelamin, bibir, mulut, atau
anus baik pria maupun wanita. Sifilis adalah penyakit seksual yang sangat
menular dari aktivitas kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis,
pada proses kehamilan dari ibu ke banyinya, perilaku menyimpang (homoseksual),
bergonta-ganti pasangan seksual dan orang yang terinfeksi HIV. Gejala atau
tanda-tanda sifilis luka kecil, bulat, sakit, pada kelamin, anus atau mulut dan
menyebabkan ruam pada tubuh, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki.
Kadang-kadang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekatnya.
Banyak orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun, karena
gejala ini bisa datang dan pergi. Dalam tahap/stadium yang parah sifilis dapat
menyebabkan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang
dan sendi. Jika tidak ditangani dengan serius sifilis dapat menyebabkan
kelumpuhan, mati rasa, kebutaan, cacat lahir atau keguguran dan yang paling
ekstrim dapat menyebabkan kematian.
6. KLAMIDIA
Klamidia atau chlamydia (bahasa Inggris) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, yang disebut bacteria Chlamydia
trachomatis. Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui hubungan
seksual yang terinfeksi bakteri tersebut. Penyakit ini memiliki gejala yang
ringan, bahkan tidak disadari oleh si penderitanya, komplikasi yang serius
dapat menyebabkan kerusakan permanen dan infertilitas. Gejala dari klamidia
adalah keputihan yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika berkemih,
mungkin terasa nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, mual, demam,
sakit ketika berhubungan seksual dan lain sebagainya. Jika pada pria gejalanya
adalah cairan yang berlebihan pada penis, perasaan terbakar dan gatal pada
sekitar pembukaan penis. Cara terbaik agar terhindar dari bakteri
Chlamydia adalah menjauhkan diri dari kontak seksual yang terinfeksi bakteri
tersebut, menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangan (suami/istri)
yang tidak terinfeksi, serta menjauhkan diri dari pergaulan yang mengarah
kepada seks bebas
7. KUTU KELAMIN DAN KUDIS
Penyakit kelamin menular selanjutnya
adalah kutu kelamin dan kudis yang disebabkan oleh adanya parasit yang hidup di
organ genital kita. Kutu kelamin adalah parasit yang hidup di rambut kemaluan,
ukurannya sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu
kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan, tetapi mereka kadang-kadang dapat
ditemukan pada rambut tubuh lainnya, seperti rambut di kaki, ketiak, kumis,
jenggot, alis, atau bulu mata. Kutu kemaluan yang ditemukan di alis atau
bulu mata anak-anak mungkin merupakan tanda paparan seksual atau pelecehan.
Kutu ditemukan di kepala umumnya kutu kepala, bukan kutu kemaluan. Dapat
disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin. Pencegahan
dengan menjaga kebersihan area genital, tidak melakukan seks bebas adalah
langkah yang tepat agar terhindar dari kutu kelamin. Sedangkan kudis (scabies)
adalah sejenis tungau yang bersembunyi ke dalam kulit di daerah kelamin,
tangan, jari-jari dan rambut dada. Penyakit ini umumnya Anda diperoleh dari
kontak seksual atau kontak fisik dengan orang lain yang terdapat kutu atau
kudis di kelaminnya. Kutu kelamin dan kudis juga bisa berada di tempat
tidur, pakaian, kursi toilet dan handuk yang terinfeksi. Selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan gaya hidup higienis adalah satu
cara agar terhindar dari kutu kelamin dan kudis (scabies).
8. BISUL PADA ALAT KELAMIN
Disebabkan oleh virus (Virus Human
Papilloma atau HPV) dapat muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan
antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita
penyakit kelamin tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena
terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Bisul pada
kelamin dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix.
Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear
setiap kali berganti pasangan intim.
9. TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Seperti
penyakit menular seksual lainnya, trikomoniasis juga menyerang area genital.
Jika pada laki-laki parasit ini menginfeksi area uretra dan pada wanita vagina
adalah tempat yang umum terinfeksi parasit ini. Pada wanita penyakit ini
menunjukkan gejala keputihan yang tidak biasa, jika ini tidak segera ditangani
maka trikomoniasis dapat meningkatkan resiko tertular HIV. Dan pada wanita
hamil dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan pengobatan resep dokter. Orang yang
sedang dalam pengobatan trikomoniasis tidak diperbolehkan melakukan aktivitas
seksual hingga perawatan selesai. Menjalani pola hidup yang sehat, menjaga
kebersihan area vital, tidak melakukan seks bebas, adalah pencegahan terbaik
daripada mengobati. Karena bukan tidak mungkin orang yang telah sembuh dari
trikomoniasis dapat terserang penyakit ini lagi atau dengan kata lain orang
masih bisa rentan terhadap infeksi ulang.
10. PID
Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau dalam bahasa
Indonesia-nya adalah penyakit radang panggul yaitu istilah untuk radang rahim,
saluran tuba atau ovarium yang berkembang menjadi luka parut dengan
perlengketan jaringan atau organ didekatnya. PID dapat disebabkan oleh virus,
jamur dan parasit, namun kasus yang paling banyak ditemui adalah
disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya menyerang pada kaum wanita, dan
dapat menyebabkan kemandulan. Gejala yang umum terjadi adalah keputihan, rasa
nyeri saat BAK, nyeri perut atau panggul, sakit saat hubungan seksual atau
pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan
antibiotik. Segera periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan
yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi termasuk kerusakan
permanen pada organ reproduksi wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar