Miomas uterinos
Son tumores que crecen en la matriz de la mujer (útero). Estos crecimientos normalmente no son cancerosos (son benignos).
Causas
Los
miomas uterinos son comunes. Hasta 1 de cada 5 mujeres puede tener
miomas durante sus años de fertilidad. La mitad de todas las mujeres
tiene miomas hacia los 50 años.
Los miomas son infrecuentes en mujeres menores de 20 años. Son más comunes en mujeres afroamericanas que en mujeres de raza blanca.
Nadie sabe exactamente qué causa los miomas. Se cree que son ocasionados por:
Los miomas pueden crecer:
Los miomas son infrecuentes en mujeres menores de 20 años. Son más comunes en mujeres afroamericanas que en mujeres de raza blanca.
Nadie sabe exactamente qué causa los miomas. Se cree que son ocasionados por:
- Hormonas del cuerpo.
- Genes (pueden ser hereditarios; es decir, pasar de padres a hijos).
Los miomas pueden crecer:
- En la pared muscular del útero (miometriales)
- Justo bajo la superficie del revestimiento uterino (submucosos)
- Justo bajo la cubierta externa del útero (subserosos)
- En un tallo o pedúnculo largo en la parte externa del útero o dentro de la cavidad del útero (pediculados)
Síntomas
Los síntomas más comunes de los miomas uterinos son:
- Sangrado entre periodos.
- Sangrado menstrual abundante, a veces con coágulos de sangre.
- Periodos menstruales que pueden durar más de lo normal.
- Necesidad de orinar con mayor frecuencia.
- Retorcijones (cólicos) pélvicos o dolor durante los periodos.
- Sensación de llenura o presión en la parte baja del abdomen.
- Dolor durante la relación sexual.
Pruebas y exámenes
Su
proveedor de atención llevará a cabo un examen pélvico. Esto puede
mostrar que usted tiene un cambio en la forma del útero (matriz).
Los miomas no siempre son fáciles de diagnosticar. La obesidad puede hacer que los miomas sean más difíciles de detectar. Usted puede tener que hacerse estos exámenes para buscar los miomas:
Los miomas no siempre son fáciles de diagnosticar. La obesidad puede hacer que los miomas sean más difíciles de detectar. Usted puede tener que hacerse estos exámenes para buscar los miomas:
- La ecografía utiliza ondas sonoras para crear una imagen del útero.
- Una resonancia magnética utiliza imanes y ondas de radio potentes para crear una imagen.
- Una ecografía con infusión salina (histeroecografía): se inyecta una solución salina dentro del útero para que sea más fácil ver el útero mediante el ultrasonido.
- La histeroscopia utiliza un tubo largo y delgado que se introduce a través de la vagina hasta el útero para examinar su interior.
- En la biopsia endometrial se extrae un pequeño pedazo del revestimiento del útero para buscar cáncer si usted tiene sangrado inusual.
Tratamiento
El tipo de tratamiento que reciba dependerá de:
- Su edad.
- Su salud general.
- Sus síntomas.
- Tipo de miomas.
- Si usted está embarazada.
- Si desea tener hijos en el futuro.
- Pastillas anticonceptivas para ayudar a controlar los periodos menstruales abundantes.
- Dispositivos intrauterinos (DIU) que secreten hormonas para ayudar a reducir el sangrado abundante y el dolor.
- Ácido tranexámico para reducir la cantidad del flujo de sangre.
- Suplementos de hierro para prevenir o tratar la anemia debido a los periodos abundantes.
- Analgésicos (calamantes del dolor) como ibuprofeno y naproxeno (Naprosyn) para cólicos o dolor.
- Inyecciones de hormonoterapia para ayudar a reducir el tamaño de los miomas (se hace sólo por corto tiempo).
- Observación cuidadosa. Le pueden realizar ecografías o exámenes pélvicos de vez en cuando para revisar el crecimiento de los miomas.
- Histeroscopia. Con este procedimiento se pueden eliminar los miomas que crecen dentro del útero.
- Embolización de las arterias uterinas. Este procedimiento detiene el riego sanguíneo al mioma, lo que hace que se encoja y muera. Esta puede ser una buena opción si desea tener hijos en el futuro.
- Miomectomía. Con esta cirugía se extirpan los miomas del útero. Esta también puede ser una buena opción si desea tener hijos. No impedirá que los miomas crezcan de nuevo.
- Histerectomía. Con esta cirugía, se extirpa el útero por completo. Puede ser una opción si usted no desea tener hijos, si los medicamentos no funcionan y si no le pueden realizar otros procedimientos.
Grupos de apoyo
National Uterine Fibroid Foundation: www.nuff.org
Expectativas (pronóstico)
Si tiene miomas sin síntomas, es posible que no necesite tratamiento.
Si tiene miomas, estos pueden crecer si usted queda embarazada. Esto se debe al incremento del flujo sanguíneo y a niveles más altos de estrógenos. Los miomas generalmente vuelven a su tamaño original después del nacimiento del bebé.
Si tiene miomas, estos pueden crecer si usted queda embarazada. Esto se debe al incremento del flujo sanguíneo y a niveles más altos de estrógenos. Los miomas generalmente vuelven a su tamaño original después del nacimiento del bebé.
Miom adalah pertumbuhan di dalam atau di sekitar uterus (rahim) yang
tidak bersifat kanker atau ganas. Miom dikenal juga dengan nama mioma,
uteri fibroid, atau leiomioma. Miom berasal dari sel otot rahim yang
mulai tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk
tumor jinak.
Sekitar 75 persen wanita pernah memiliki miom. Terkadang, kondisi ini tidak diketahui oleh sebagian wanita yang mengalami karena tidak muncul gejala. Jika ada, gejala yang mungkin muncul akibat miom adalah:
Ukuran dari miom sendiri sangat bervariasi, ada yang sekecil biji dan ada juga yang berukuran besar hingga mengakibatkan rahim membesar. Miom yang muncul mungkin hanya satu atau bisa juga muncul beberapa secara sekaligus.
Jenis miom yang ada dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya miom, terbagi seperti berikut ini:
Miom lebih sering muncul pada wanita dengan berat badan berlebih atau yang mengalami obesitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon estrogen di dalam tubuh juga akan meningkat. Selain itu, faktor keturunan juga berperan dalam kasus miom. Wanita dengan ibu dan saudara perempuan yang pernah mendapatkan miom akan cenderung memiliki miom.
Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah menstruasi yang dimulai terlalu dini, banyak mengonsumsi daging merah dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Risiko seorang wanita mengalami miom akan menurun setelah melahirkan anak. Dan risiko makin kecil jika memiliki lebih banyak anak.
Jika Anda mengalami beberapa gejala dari miom dan berlangsung cukup lama, segera cari tahu penyebabnya. Biasanya dokter akan menyarankan untuk menjalani pemindaian ultrasonografi (USG) untuk memastikan diagnosisnya atau mencari tahu penyebab kemunculan gejala yang Anda alami.
Pengobatan akan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala. Pengobatan ini berfungsi meringankan gejala yang muncul. Apabila pengobatan yang dilakukan tidak memiliki dampak yang efektif, pelaksanaan prosedur operasi perlu dilakukan.
Perlu diingat bahwa menstruasi berlebih belum tentu menjadi pertanda dari masalah kesehatan tertentu, tapi kondisi ini bisa berpengaruh baik secara mental maupun fisik, termasuk berdampak kepada kehidupan sehari-hari Anda. Untuk memastikan dan mencegah kondisi yang lebih serius, tanyakan kepada dokter jika Anda mengalami gejala yang cukup mengganggu.
Diagnosis terhadap miom bisa sulit untuk dilakukan mengingat beberapa kondisi tidak menimbulkan gejala sama sekali. Biasanya miom diketahui secara tidak sengaja ketika Anda menjalani pemeriksaan panggul.
Ketika gejala muncul dan dokter mencurigai adanya miom, pemeriksaan panggul akan dilakukan. Langkah ini berfungsi mencari tanda-tanda lain dari miom.
Berikut ini adalah beberapa tes atau pemeriksaan untuk memastikan diagnosis terhadap miom.
Meski miom jarang menyebabkan komplikasi yang berat, terdapat kondisi yang disebabkan miom yang bisa mengganggu kesehatan Anda sebagai wanita. Komplikasi yang terjadi tergantung kepada gejala, letak dan ukuran miom yang ada pada tubuh Anda. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
Sekitar 75 persen wanita pernah memiliki miom. Terkadang, kondisi ini tidak diketahui oleh sebagian wanita yang mengalami karena tidak muncul gejala. Jika ada, gejala yang mungkin muncul akibat miom adalah:
- Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih.
- Rasa sakit atau nyeri pada bagian perut atau punggung bawah.
- Rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat berhubungan seksual.
- Sering buang air kecil.
- Mengalami konstipasi.
- Keguguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa kehamilan (sangat jarang terjadi).
Ukuran dari miom sendiri sangat bervariasi, ada yang sekecil biji dan ada juga yang berukuran besar hingga mengakibatkan rahim membesar. Miom yang muncul mungkin hanya satu atau bisa juga muncul beberapa secara sekaligus.
Jenis miom yang ada dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya miom, terbagi seperti berikut ini:
- Fibroid intramural. Miom jenis ini tumbuh di antara jaringan otot rahim, lokasi yang paling umum terbentuknya miom.
- Fibroid subserous. Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar.
- Fibroid submucous. Miom ini tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim.
Penyebab Munculnya Miom
Hingga kini, penyebab kemunculan miom masih belum diketahui. Kemunculan kondisi ini dikaitkan dengan hormon estrogen (hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium). Biasanya miom muncul pada usia sekitar 30-50 tahun. Setelah mengalami menopause, miom akan menyusut karena penurunan kadar estrogen.Miom lebih sering muncul pada wanita dengan berat badan berlebih atau yang mengalami obesitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon estrogen di dalam tubuh juga akan meningkat. Selain itu, faktor keturunan juga berperan dalam kasus miom. Wanita dengan ibu dan saudara perempuan yang pernah mendapatkan miom akan cenderung memiliki miom.
Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah menstruasi yang dimulai terlalu dini, banyak mengonsumsi daging merah dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Risiko seorang wanita mengalami miom akan menurun setelah melahirkan anak. Dan risiko makin kecil jika memiliki lebih banyak anak.
Diagnosis Miom
Miom terkadang didiagnosis secara tidak disengaja ketika Anda melakukan pemeriksaan ginekologi, melakukan tes, atau pencitraan tertentu. Hal ini terjadi karena miom bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali.Jika Anda mengalami beberapa gejala dari miom dan berlangsung cukup lama, segera cari tahu penyebabnya. Biasanya dokter akan menyarankan untuk menjalani pemindaian ultrasonografi (USG) untuk memastikan diagnosisnya atau mencari tahu penyebab kemunculan gejala yang Anda alami.
Pengobatan Miom
Miom yang tidak memunculkan gejala tertentu, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Biasanya setelah masa menopause, miom jenis ini akan menyusut atau bahkan menghilang tanpa menjalani pengobatan.Pengobatan akan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala. Pengobatan ini berfungsi meringankan gejala yang muncul. Apabila pengobatan yang dilakukan tidak memiliki dampak yang efektif, pelaksanaan prosedur operasi perlu dilakukan.
Banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa mereka menderita miom karena beberapa miom tidak menimbulkan gejala yang bisa dikenali. Tapi bagi para wanita yang mengalaminya, berikut ini adalah beberapa gejala yang muncul akibat miom.
- Menstruasi berlebih atau menyakitkan. Miom tidak mengubah siklus menstruasi seseorang. Tapi kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya pendarahan berlebihan, masa menstruasi yang bertambah lama (lebih dari tujuh hari), menstruasi yang lebih sakit atau lebih nyeri dari biasanya.
- Sering buang air kecil. Ketika miom yang muncul kian menekan kandung kemih, Anda akan sering buang air kecil.
- Konstipasi. Kondisi ini akan muncul ketika miom yang ada menekan rektum atau usus besar.
- Rasa sakit pada bagian perut. Jika muncul miom yang cukup besar, perut akan terasa tidak nyaman atau bisa terjadi pembengkakan. Selain pada bagian perut, punggung bagian bawah dan kaki juga bisa terasa sakit atau nyeri.
- Sakit saat berhubungan seksual. Miom yang tumbuh di sekitar vagina atau leher rahim akan menyebabkan munculnya rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seks.
Perlu diingat bahwa menstruasi berlebih belum tentu menjadi pertanda dari masalah kesehatan tertentu, tapi kondisi ini bisa berpengaruh baik secara mental maupun fisik, termasuk berdampak kepada kehidupan sehari-hari Anda. Untuk memastikan dan mencegah kondisi yang lebih serius, tanyakan kepada dokter jika Anda mengalami gejala yang cukup mengganggu.
Diagnosis terhadap miom bisa sulit untuk dilakukan mengingat beberapa kondisi tidak menimbulkan gejala sama sekali. Biasanya miom diketahui secara tidak sengaja ketika Anda menjalani pemeriksaan panggul.
Ketika gejala muncul dan dokter mencurigai adanya miom, pemeriksaan panggul akan dilakukan. Langkah ini berfungsi mencari tanda-tanda lain dari miom.
Berikut ini adalah beberapa tes atau pemeriksaan untuk memastikan diagnosis terhadap miom.
- Ultrasonografi (USG). Alat yang memancarkan frekuensi gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh Anda. Hasil gambar yang dihasilkan dari pemindaian ditampilkan melalui layar agar dokter bisa melihat apakah terdapat miom.
- Magnetic resonance imaging (MRI). Hasil pencitraan ini bisa memperlihatkan ukuran dan lokasi miom di dalam tubuh Anda. Alat ini juga bisa mengenali berbagai jenis tumor dan membantu menentukan penanganan yang tepat.
- Histeroskopi. Sebuah teleskop kecil (histeroskop) akan dimasukkan ke rahim melalui vagina dan serviks untuk melihat bagian dalam rahim Anda. Prosedur ini dilakukan untuk mencari miom yang berada di dalam rahim. Pasien akan menerima anastesi lokal atau total.
- Laparoskopi. Pipa kecil dengan cahaya dan kamera di ujungnya dimasukkan untuk melihat bagian dalam perut atau panggul. Prosedur ini dilakukan untuk mencari miom yang terdapat pada bagian luar dari rahim atau otot-otot di sekitar rahim.
- Biopsi. Sampel jaringan akan diangkat ketika melakukan prosedur histeroskopi atau laparoskopi untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
Pada kasus miom yang tidak menimbulkan gejala, kemungkinan tidak diperlukan pengobatan. Miom kecil biasanya akan menyusut dengan sendirinya. Pertumbuhan sel pada miom tidak bersifat kanker dan kondisi ini jarang sekali memengaruhi kehamilan. Miom biasanya tumbuh secara perlahan-lahan atau tidak sama sekali.
Obat-obatan untuk Mengatasi Miom
Pada miom yang memiliki gejala, terdapat beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk meredakan gejala yang muncul, yaitu:- Kontrasepsi oral (pil KB). Obat ini berfungsi dengan cara menghambat sel telur agar tidak dilepaskan dari ovarium untuk mencegah kehamilan. Selain itu, pil KB bisa meringankan pendarahan berlebih dan membantu mengurangi rasa sakit saat menstruasi.
- Levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS). Ini adalah sebuah alat dari plastik yang diletakkan di dalam rahim. Alat ini berfungsi mengeluarkan hormon progesteron yang bernama levonorgestrel secara perlahan-lahan. Dengan alat ini, akan memperlambat pertumbuhan dinding rahim agar lebih tipis dan pendarahan menjadi lebih sedikit. Alat ini juga berfungsi sebagai alat kontrasepsi dan akan berhenti setelah Anda tidak menggunakannya.
- Asam traneksamat. Bagi yang masih menginginkan untuk bisa hamil, Anda bisa mengonsumsi obat asam traneksamat. Fungsi obat ini menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di dalam rahim. Obat ini bukan alat kontrasepsi dan tidak bisa mencegah hamil.
- Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini bisa dikonsumsi untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan. Obat ini dapat menghalangi tubuh dalam menghasilkan senyawa prostaglandin, yang terkait dengan menstruasi berlebih. OAINS termasuk golongan obat pereda rasa sakit.
- Norethisterone oral. Obat ini adalah penghasil hormon progesteron buatan manusia untuk mengurangi menstruasi berlebih. Obat ini berfungsi mencegah dinding rahim tumbuh dengan cepat.
- Progesteron suntik. Memiliki fungsi sama untuk mencegah dinding rahim tumbuh dengan cepat dan mengatasi menstruasi berlebih. Obat ini juga berfungsi sebagai alat kontrasepsi.
- Gonadotropin releasing hormone (GnRH). Obat ini akan membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen, yang akhirnya akan menyusutkan miom yang ada di dalam tubuh. Obat ini juga membantu meredakan menstruasi berlebih serta mengurangi tekanan dan rasa nyeri pada perut. Selain itu, gejala sering buang air kecil dan konstipasi juga bisa diatasi dengan bantuan obat ini.
Operasi pada Miom
Jika gejala yang muncul akibat miom cukup parah dan pengobatan yang dilakukan tidak berhasil, Anda akan disarankan menjalani operasi. Anda bisa menanyakan kepada dokter tentang manfaat dan risiko yang akan dihadapi ketika memilih prosedur operasi tertentu. Berikut ini beberapa operasi yang dilakukan untuk mengatasi miom.- Bedah histeroskopi. Ini adalah prosedur mengangkat miom melalui vagina dengan menggunakan peralatan operasi kecil. Langkah ini tidak memerlukan adanya penyayatan, proses pengangkatan miom dilakukan melalui vagina. Cara ini cocok bagi wanita yang masih ingin memiliki anak di masa mendatang.
- Miomektomi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat miom yang berada pada dinding rahim. Operasi ini dilakukan apabila Anda masih ingin memiliki anak. Meski begitu, operasi ini sangat bergantung pada ukuran, jumlah, dan letak miom pada rahim. Operasi jenis ini tidak bisa diterapkan pada segala jenis miom. Cara ini cukup efektif mengatasi miom, meski ada kemungkinan miom dapat kembali dan akan diperlukan operasi lanjutan.
- Histerektomi. Prosedur ini adalah operasi pengangkatan seluruh rahim yang akan disarankan, antara lain jika miom yang ada cukup besar, terjadi pendarahan yang banyak, dan Anda tidak ingin memiliki anak lagi. Cara ini sangat efektif dalam mencegah kembalinya miom di masa mendatang.
- Selain prosedur operasi di atas, terdapat cara lain untuk mengatasi miom tanpa proses operasi.
- Embolisasi arteri rahim. Langkah ini disarankan pada wanita yang memiliki miom yang sangat besar. Proses ini dilakukan oleh dokter ahli radiologi yang terlatih dalam memakai sinar X dan alat pemindaian. Prosedur ini akan menghambat pembuluh darah yang menyuplai miom dan sebagai akibatnya ukuran miom akan menyusut. Prosedur ini sebaiknya dilakukan setelah membahas manfaat, risiko, dan ketidakpastian yang mungkin terjadi. Hingga kini belum bisa dipastikan apakah prosedur ini akan berdampak kepada kesuburan atau proses kehamilan.
- Ablasi endometrium. Ini adalah prosedur kecil untuk mengangkat dinding rahim. Langkah ini digunakan untuk mengurangi pendarahan berlebih saat menstruasi pada wanita yang mengidap miom. Selain itu, cara ini juga bisa mengatasi miom kecil yang berada di dinding rahim. Pengangkatan dinding rahim ini bisa dilakukan dengan memakai energi laser, energi panas microwave, lingkaran kabel yang panas, atau cairan panas.
Meski miom jarang menyebabkan komplikasi yang berat, terdapat kondisi yang disebabkan miom yang bisa mengganggu kesehatan Anda sebagai wanita. Komplikasi yang terjadi tergantung kepada gejala, letak dan ukuran miom yang ada pada tubuh Anda. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
- Anemia defisiensi besi. Pendarahan berlebih yang diakibatkan oleh miom bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Suplemen zat besi bisa dikonsumsi untuk membantu menggantikan darah yang hilang ketika mengalami menstruasi.
- Kemandulan. Jika miom yang ada sangat besar, akibatnya berpotensi menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dinding rahim atau menghalang sel sperma sehingga tidak bisa mencapai sel telur. Tapi kondisi ini jarang sekali terjadi.
- Gangguan yang terjadi pada kehamilan. Miom bisa mengganggu perkembangan bayi dan mempersulit proses persalinan. Kelahiran prematur juga bisa terjadi. Selain itu, mungkin diperlukan operasi Caesar apabila miom besar menghalangi vagina. Meski jarang sekali, miom juga bisa menyebabkan keguguran. Tanyakan pada dokter tentang pilihan penanganan terbaik yang bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar